Selasa, 11 Mei 2010

perkembangan emosi anak


Perkembangan emosi

· Emosi adalah perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya.

· Emosi dibagi 2,yaitu emosi spesifik(contohnya rasa marah,senang,bahagia) dan emosi tak spesifik(merupakan perasaan hampa atau gabungan dari berbagai macam emosi yang ada).

· Emosi menurut intensitasnya dibagi menjadi 2,yaitu emosi yang lemah(contohnya ialah ketika kita merasa senang ,tetapi senang yang gag senang – senang amat) dan emosi yang kuat(contohnya ialah senang yang memuncak)

· Emosi diklasifikasikan menjadi 2,yaitu emosi positif(berupa rasa bahagia,terharu,senang) dan emosi negative(berupa rasa marah,jengkel dan sedih).

· Perkembangan emosi part I

Ø Emosi dipengaruhi oleh biologis , namun biologis hanya sebagai bagian dari emosi.

Ø Untuk memahami kapan , dimana dan bagaimana emosi diekspresikan , harus memahami budaya yang berlaku.

Ø Biologi membuat manusia menjadi makhluk emosional, tetapi perkembangan emosi dipengaruhi oleh keterikatan terhadap budaya dan hubungan dengan orang lain.

· Konsep perkembangan emosi

Ø Pengaturan emosi(emotional regulation):harus diajarkan dari kecil.

ü Berasal dari sumber daya eksternal ke internal. Maksudnya ialah sia anak belajar emosi dari copying orang tua lalu dimanifestasikan ke dalam dirinya.

ü Strategi kognitif(berpikir positif tentang situasi, pengalihan atensi/pengaturan emosi sesuai dengan keinginan kita). Contohnya misalnya tindakan tidak ingin bertemu/menghindari orang yang sedang kita sebelin.

ü Rangsangan emosi/emotional arousal ada ketika emosi kita mereda.

ü Memilih dan mengatur konteks hubungan.

ü Coping terhadap stress pada anak – anak belum menguasai teknik ini,kemudian dapat dilampiaskan dalam bentuk agresif,melamun dan cari perhatian.

ü Emotional regulation tergantung juga dari peran orang tua dalam mengatur emosi keseharian.

ü Terdapat emotional coaching:

v Memonitor:orang tua yang sudah tau jika anaknya memiliki emosi negative saat keinginan tak tercapai.

v Melatih:orang tua mengajarkan kepada anak kapan harus marah yang pas dan kapan harus memendam marahnya.

v Scaffolding:jika dirasa si anak sudah mencapai target yang diinginkan orang tua,maka orang tua dapat merubah tingkat dukungannya tersebut.

ü Terdapat emotional dismissing(menolak,mengabaikan,mengubah):misalnya anak cowok dianggap ndak pantas / malu-maluin kalau nangis,lha si orang tua ini langsung mengajak si anak untuk main kesuatu tempat yang disukai si anak agar si anak berhenti menangis tanpa menanyakan apakah si anak suka atau tidak.

Ø Emotional competence

ü Agar bisa dikatakan kompeten secara emosional, seseorang harus menguasai ketrampilan yang berhubungan dengan konteks social.

ü Menggunakan kosa kata untuk menguasai emosi,sensitive dan empati coping adaptif,mengatur emosi diri.

· Perkembangan emosi part II

Ø Masa bayi

ü Emosi primer

Meliputi:usia 3 bulan(senang,sedih ,jijik) , usia 2-6bulan(marah) , 6bulan pertama(terkejut,tertarik misalnya pada mainan dan warna terang) , 6-8 bulan.

ü Emosi yang disadari(memerlukan kognisi)

Meliputi:usia 1,5-2 tahun(empati , cemburu,bingung) dan usia 2,5 tahun(bangga , malu dan bersalah).

Mekanisme ekspresi emosi:berupa tangisan,senyuman dan ketakutan

2 komentar: